Pendakian Merapi via Deles Sapuangin

|


Lereng Merapi hari Sabtu, 25 April 2015
Pukul 05.30 pagi perjalanan dimulai. Setelah berpamitan dengan basecamp-ers kami langsung melakukan pendakian. Jalur pendakian melewati kebun warga, ladang dan rerumputan yang biasa dipakai untuk pakan ternak. Jalanan langsung menanjak. Dari basecamp yang berada di ketinggian 1339mdpl menuju pos 1 yang berada di ketinggian 1762mdpl. Pohon-pohon berbatang kecil, seperti meranti atau entah apa namanya masih mendominasi. Juga pepohonan pinus. Kanan kiri jalan masih lebat pepohonan. Kami sampai di pos 1 sekitar pukul 07.30, setelah berjalan 2 jam. Di pos 1 ini terdapat tempat datar yang dapat didirikan hingga 4 buah tenda.

Dari pos 1 perjalanan dilanjutkan ke pos 2. Perjalanan dari pos 1 ini melewati punggungan bukit yang kanan kirinya jurang sangat dalam. Disebelah kiri jalur ini adalah sungai besar yang tidak ada airnya, hanya terisi air bila ada muntahan lahar dari kawah, atau lahar hujan bila dipuncak hujan turun deras.
Sementara sisi kanan adalah lembahan yang sama dalamnya. 
Vegetasi dipinggiran jalur pendakian masih didominasi pohon tinggi ramping dan beberapa pohon gemuk serta rerumputan. Sementara di lereng sebelah kiri terdapat banyak pohon-pohon purba yang sangat mirip dengan pohon kelapa. Sebangsa pohon palm, arecaceae. Namun terlihat sangat tua, seperti pohon-pohon zaman pra-sejarah. Aku sendiri bahkan menyebut lereng ini sebagai jurassic park karena vegetasi dan pemandangannya yang sangat purba seperti di film dinosaurus itu.

Setelah melewati jurassic park itu kami kemudian sampai di Pos 2 (2030 mdpl) pukul 09.30. Di pos 2 ini tempatnya datar seluar sekitar 60 meter persegi. Tidak dapat mendirikan tenda di pos 2 karena tempat ini dipasangi alat pemantau kondisi merapi seperti satu set panel surya, parabola, dan satu kotak alat entah apa namanya. Dan di sekeliling alat persebut dipasangi pagar besi sehingga menutupi hampir seluruh area datar di tempat ini. Bisa mendirikan 2-3 tenda jika membabat rerumputan di sebelah pagar.

Perjalanan dilanjutkan menuju pos 3 (2390 mdpl). Jalur terjal, kanan kiri jurang dalam. Perjalanan melewati kurang lebih tiga punggungan yang sangat tinggi. Tidak konturing alias melipir jalan, namun lurus menuju puncak bukit, kemudian turun lagi dan naik punggungan berikutnya. Sangat melelahkan dan membuat putus asa. Jalur juga sangat buram, tidak terlihat begitu jelas karena tertutup semak belukar. Perlu ketenangan dan kehati-hatian dalam memilih jalur. 
Menjelang pukul 13.00 kami berhasil mencapai pos 3. 

Tidak ada tanda khusus untuk pos 3 ini. Sepanjang perjalanan juga tidak ditemukan marka. Hanya koordinat yang sesuai yang membuat kami yakin bahwa disini adalah benar pos 3. Di pos 3 ini sama sekali tidak bisa mendirikan tenda karena tempat tidak datar. Hanya ada 6 atau 8 meter persegi saja tanah datar dan itu ditumbuhi rerumputan yang sangat lebat. Harus menebas dan membersihkan terlebih dahulu rerumputan jika ingin mendirikan tenda. Dan itupun sangat tidak disarankan untuk bermalam disini karena ruangan sangat terbuka dan di kanan-kiri masih jurang yang dalam.

Maka perjalanan kemudian dilanjutkan menuju pos 4 (2690 mdpl), yaitu batas vegetasi. Pendakian melewati dua bukit yang sudah terlihat dari pos 3 dan satu bukit lagi setelah itu. Perjalanan terus menanjak dan hingga pukul 15.30 kami belum mencapai pos 4 dan kondisi cuaca mulai gerimis dan sepertinya akan turun hujan. Maka akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda di sebuah tempat datar dibawah batu besar. Di tempat ini dapat didirikan 2 tenda dan naik keatas sekitar 20 meter terdapat satu tempat datar yang dapat didirikan satu buah tenda. Maka kami bermalam disini.

Ahad, 26 April 2015
Pukul 06.30  kami mulai melakukan pendakian untuk mencari pos 4 dan pasar bubrah (2600mdpl). Pendakian tidak membawa tenda dan semua carrier. Hanya membawa 2 carrier berisi air, ponco, dan rescue set. Pendakian diterjang oleh kondisi cuaca berkabut dan angin kencang. 
Kami sampai di batas vegetasi, pos 4 pukul 07.30 pagi. 
Kabut kembali tebal memenuhi semua sudut pandangan. Angin bertiup sangat kencang. Puncak bukit terakhir 2690 mdpl tidak terlihat kasat mata karena kabut begitu tebal. Kami memutuskan untuk turun sejenak ke bawah batas vegetasi dan berlindung dari angin dibawah pepohonan. Pukul 08.00 kabut mulai tersingkap meskipun angin masih sangat kencang. Maka pendakian kembali dilanjutkan menuju titik terakhir yaitu pasar bubrah. Kami tidak menuruni hingga pasar bubrah, namun berhenti diatas bukit 2690 mdpl dan dari sana sudah terlihat pasar bubrah. Kami sampai di bukit 2690 Mdpl pukul 08.40. 
Ini adalah tujuan terakhir kami. Bukan puncak Merapi, 2900 mdpl.




Setengah jam kami berada di bukit 2690mdpl. Setelah itu kami turun kembali ke tempat camp dan membuka tenda kemudian bersiap untuk turun. 
Perjalanan turun memakan waktu yang sangat panjang karena jalur begitu terjal, licin, dan berbahaya sehingga diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan yang lebih. Baru akhirnya jelang waktu sholat maghrib kami 13 orang sampai di basecamp.




*Untuk detail jalur pendakian dan informasi basecamp serta tracklog dapat menghubungi saya via email: wvzzv@yahoo.com karena jalur ini belum diresmikan oleh TNGM, pendakian hanya untuk peminatan khusus, bukan pendakian hura-hura dan wisata. Jalur sedang dikaji oleh TNGM mengenai keamanan dan keselamatan.

Basecamp Sapuangin, Ds Kemalang, Klaten

Ask Me Anything
Follow me on Twitter
Recommend me on Google Plus
feedback