Siklus Eskapisme

|

Ke gunung, sengaja.
Mengasingkan diri dari sosial-masyarakat. Atau melarikan diri dari realitas. Mungkin.
Atau menertawakan mimpi-mimpi bodoh di dataran rendah.
Atau sekadar melupakan bahwa kemarin habis gagal. 
Menghibur diri. 

Karena rasa capek setelah mendaki begitu mendominasi pikiran. Membuat lupa pada segala hal. Termasuk lupa akan kegagalan dan ketidakbermanfaatan hidup. 

Lupa. 
Hahaha. Hanya tawa saja disepanjang perjalanan mendaki.

Setelah turun gunung barulah kerasa, realitasmu sudah kembali. 
Mampuus..
Makan itu realitas. Tawamu kemana sekarang?

Kelabakan kamu mencari katarsis. Panik. Karena disetiap sudut di realitasmu begitu menakutkan.

Kalau udah gini pil penenang harus kembali dicari. Buat anestesi, naik gunung lagi.

Gitu aja terus.

Ask Me Anything
Follow me on Twitter
Recommend me on Google Plus
feedback