aku menjadi awan yang putih bersih putih tebal mengharap.
tanpa hujan yang terik matahari.
mengganti tanah jawa yang padat oleh cinta.
tanpa hujan yang terik matahari.
mengganti tanah jawa yang padat oleh cinta.
seribu api asmara matahari kepada bulan cinta.
tiada melebihi cinta hujan rembulan.
aku menjadi awan yang mendung di Ungaran.
berpijar lembut menghuyur mereka di semarang.
lepasnya ini kemarau melukai pendengaran.
pengharapan ku pada cinta bumi.
bergoyah pada pedar api api cemburu milik sang tunggal.
oh betapa menjadi api laksana awan di siang terik.
padam saja oleh hasrat rahwana dasamuka di gunung ungaran.
bergoyah pada pedar api api cemburu milik sang tunggal.
oh betapa menjadi api laksana awan di siang terik.
padam saja oleh hasrat rahwana dasamuka di gunung ungaran.
seterik itu senyuman matahari pada kusam awan,
menghijau saja daun yang tumbuh mekar mawar.
aku terlanjur datang menghilang.
padahal bumi mewarnai hujan tiruan.
tiada ganti bagimu awan yang hujan selain cinta kasih remaja.
sekarang akulah awan tiada kenal batu bersandung.
mesra berselimut dusta cinta kasih mata pada mu bulan.
ini aku kasih sejati kasih membawa kemarau sebagai tanda tangan.
darah yang bersih bercucuran dari atap langit bersama yang merah karat beranda rumah ku.
buah matamu bulan tiada berlinang sendu bagi mereka.
selaka itu apa adanya bumi berhidup.
aku cuman merasa tiada baik bulan menatap matahari,.
itu anau di bumi menangis meronta ronta.
meminta langit kembali hidup lagi.
tiada petang selain awan sahaja.
eloknya milikmu bukan milik mata.
akulah awan yang hijau permadi.
berbatukan mirah delima topaz makit.
dia mata hari memicu lara berlama lama di bumi.
aku tiada pinta buatnya terangi kamu yang bersendiri itu.
aku hanya cemburu melihatnya mewarnaimu.
sungguh ini tiada baik buat dunia.
bukan buat mu sahaja.
ini demi malam malam yang panjang pelipur mati.
kau selayak tahu matahari bakal mati dan aku bakal manunggal dengan bumi.
tida ini pantas dalam sirah sirah kebersamaan kita dalam hidup.
aku coba saja damai mewarnai sekedarnya
bukan aku terlalu mencintaimu.
penat saja malam yang gelap dengan lamunan.
air mata dusta dan dasamuka menyapu saja penglihatan kita.
aku hanya ada sedikit harap.
adakah kau masih merasa bahwa hujah miliki ini dewasa.
sedang aku hanya bakal mati bila bumi mengerang mencari yang baru.
dan nafas nafas berhaamburan menjadi sunyi