Dalam tradisi pesantren, rasa hormat murid kepada guru mereka adalah mutlak dan abadi, serta harus diwujudkan dalam semua aspek kehidupan.
Adalah berlawanan dengan nilai-nilai religius mereka bagi seorang murid yang melupakan tali hubungan dengan guru mereka. Justru para murid "mbalelo" tersebut akan kehilangan barokah dari gurunya. Hilangnya barokah dari kiai dapat menyebabkan pengetahuan murid tersebut tidak bermanfaat.
Adalah dilarang bagi seorang santri mengatakan bahwa dia merupakan bekas santri dari seorang kiai.
Ketika dia menjadi murid seorang kiai, dia adalah murid kiai itu seumur hidupnya. Bahkan jika gurunya telah meninggal, seorang murid harus menunjukkan rasa hormatnya dengan cara tidak memutuskan hubungan dengan pesantren dimana dia pernah belajar
Dhofier (1982:82)
