(Radin Bahrul Alam)
Rumah bagi para serigala berada di ujung hutan.
Tinggal menyepi bersama dengan kabut seklumat abu abu.
Sehening hutan itu sendiri serigala mendengus menyepi menepi sendiri.
Ketahuilah Para serigala ini tidak memamah daun atau mencabik darah hewan hewan.
Cukup bagi mereka jadi legenda mengisi bagian hutan.
Mereka tidak tidur di pembaringan goa, mereka melingkari pohon pohon, melindungi dan meminta teduh.
Pagi hari dengan mata tertutup serigala berjalan.
Baru ketika siang terik dia membuka mata melindungi diri dari matahari.
Jarang sekali para srigala tidur di subuh hari, mereka berlolongan sampai pagi. berzikir.
Sorenya mereka minum ditelaga kecil di bawah pohon niang.
Serigala cukup sendiri dan dia tahu arti sendiri.
Meditasi, moksa, prihatin, memanjangkan bulu ekor.
Sendiri bukan berarti sepi, itu ialah menepi mencari kidung kidung pelemas mulut, merenungi hidup mencari nur di dalam karsanya, menemukan bentuk baru puji pujian lolongan.
Kepada tuan dia megabdi. Meminta pertolongan.