Hahah...
Lagi-lagi Dia memberiku
Sebuah alur yang tak terduga.
Ketika petualanganku bermuara di sebelah,
Ketika aku menemukan kepingan puzzle yang mungkin milikku
Baru kulihat-lihat awalnya, apakah iya ini rangkaianku apa bukan?
Belum kucoba mencocokkan puzzle ini
Bahkan kusentuhpun belum.
Baru juga kureka-reka...
Eh...
Dia seenaknya saja menambah peranku.
Dia memberikanku dia yang ternyata lama mencariku.
Dia menambahkan dia sebagai alur independen dalam perjalanan.
Memang Kuasa Dia untuk menentukan alurku, terserah.
Entah Dia mau memberiku kamu, dia, mereka, atau aktor lain dalam alurku.
Itu kuasa Dia.
Aku hanya petualang dengan garis-garis yang telah ditentukan.
Walaupun, ya alur independen dapat kuubah arahnya.
Tapi kehadiran dia sungguh bukan perkara yang wajar.
Tampak sekali, Dia memaksakan kehadiran dia ditengah-tengah alur.
Membuat rancu saja.
Yayaya.
Meskipun diluar itu aku menikmatinya.
Kunikmati saja kehadiran dia sebagai bagian dari alur petualangan.
Tak pula aku akan merisaukan ke-bebasan alur ini.
Aku memberikan dia peran yang sama porsinya dengan puzzle.
Biar nanti waktu menggerus puzzle, atau dia, atau keduanya,
Atau memberiku satu diantaranya.